Karena kebebasannya itulah, distro Linux bisa disesuaikan dengan selera penggunanya. Jadi setiap negara bisa saja menyesuaikan suatu distro Linux agar pas dengan kebutuhan para pemakainya, seperti yang yang ditawarkan Lontara.
Lontara, begitu ditulis dalam rilis persnya, adalah nama kode dari distro Linux khas Indonesia yang dikembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia dan Komunitas Ubuntu Indonesia. Antarmukanya tentu saja berbahasa Indonesia.
Pengembangan distro BlankOn Linux versi 3.0 untuk pengguna komputer umum di tanah air ini didasarkan pada Ubuntu Hardy Heron v.8.04. Seluruh pengembangannya dilakukan secara online menggunakan jalur situs Web, milis dan kanal #blankon di server IRC irc.freenode.net.
Selain siap untuk diajak bermultimedia, alias memutar DVD/MP3 dan beragam format proprietary, turunan Ubuntu yang boleh di-download di www.blankonlinux.or.id ini menyediakan aplikasi keuangan. Yang unik, pengguna Lontara dapat menulis dan membaca dalam aksara tradisional.
Ada dua versi Lontara yang tersedia, yakni Standar dan Minimalis. Yang pertama untuk komputer modern dan mencakupkan OpenOffice.org 2.4, Firefox 3, dan program e-mail Evolution. Sedangkan versi Minimalis ditujukan untuk komputer tipe lama, mencakupkan aplikasi perkantoran Abiword dan Gnumeric, Web browser Epiphany, dan program e-mail Thunderbird. Versi Minimalis juga mengemaskan uji coba program Daluang, yang bisa mencari dan menampilkan artikel dari Wikipedia tanpa terkoneksi ke Internet.
"Lontara sudah lebih matang, kaya dan indah dibanding rilis-rilis sebelumnya. Sudah tidak ada alasan bagi instansi-instansi pemerintah untuk tetap menggunakan perangkat lunak tertutup dan berbayar", kata Farhan Perdana yang mengomandoi proyek BlankOn 3.0 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar